Kamis, 21 Januari 2016

Karena Menikah Bukan Cuma Perihal Kapannya, Tapi Sudah Tepatkah Orangnya


Mulai dari sepupu atau teman sekolah yang menikah lebih dulu serta pertanyaan kapan dan dengan siapa selalu saja mengganggu. Tak jarang terlintas dalam pikiran, yang menjalani saya kenapa yang lain harus sibuk-sibuk menggerutu? Tak lupa juga mama papa yang selalu bilang ingin punya cucu. Kadang rasanya ingin lari saja dari kenyataan atau bersembunyi sejauh-jauhnya agar tak perlu sering-sering bertemu dengan mereka yang benar-benar tak tahu apa isi kepala dan hatimu. 
Puluhan resepsi yang kalian hadiri, terkadang memancing tanda tanya dalam hati yang belum juga bertemu dengan jawabannya. Saya kapan yah? Dengan orang seperti apa atau pesta yang bagaimana? Kamu benar-benar tak tahu harus pergi kemana untuk bisa tahu jawabannya apa. Hanya bisa berdoa. Dalam hati dengan diam bertanya pada Yang Kuasa. Kamu jadi lebih sering membicarakan hal ini dalam rentetan doa.
Padahal saat ini, sendiri juga bukan perkara sulit untuk kamu lewati. Kamu mandiri dan kuat menghadapi hidup meski tanpa kisah cinta yang tak jauh dengan drama. Kamu bahagia meski kemana-mana tak ada laki-laki yang menemani. Kamu bebas merdeka menjalani hidup sesuai dengan rancangan yang kamu bina. Tapi, pertanyaan kapan nikah dari mereka yang tak tahu apa-apa tak pelak justru berperan penting melahirkan rasa khawatir. Kadang kamu justru mulai merasa ragu pada diri sendiri. Apa yang salah dengan diri ini. Kenapa tak kunjung dihadirkan dia yang pada hatinya cinta dapat kamu sandarkan sampai ujung usia.
Andai mereka mau sedikit saja santai dan menerima. Mungkin kamu tak harus bingung-bingung berhadapan dengan kenyataan yang tak sesuai dengan harapan. Memangnya wanita mana yang tak ingin menikah? Wanita mana yang tak ingin menghabiskan hidupnya dengan pria yang nama belakangnya disandang olehmu selamanya? Wanita mana yang tak ingin jadi sempurna dengan panggilan mama? 
Harapanmu sama seperti wanita pada umumnya bukan? Tak ada yang berbeda hanya waktunya saja yang belum tiba. Hanya mungkin Tuhan yang belum berkata ya. Masih ada sedikit waktu yang harus kamu gunakan untuk menunggu. Memperbaiki diri dan menyiapkan hati bagi dia yang restu Tuhan telah dikantongi. Jadi tak perlu khawatir tentang apapun yang orang lain katakan atau tentang seperti apapun penilaian mereka pada caramu memandang hidup. 
Karena pernikahan bukan tentang sekarang atau kapan-kapan. Tapi tentang menghabiskan sisa hidupmu bersama dia yang memang dipilihkan Tuhan. Jadi jangan khawatir. Bukannya terlambat, kamu hanya menunggu waktu yang tepat. Dengan dia yang senyum dan restu Tuhan bisa kalian dapatkan. Dengan dia yang akan memperjuangkan bukan hanya ingin diperjuangkan. Padanya yang saat bersama deg-degan mu tak juga menghilang. Kamu dan dia yang sama-sama bangga karena bisa saling mendapatkan. 
Bukankah jauh lebih menyenangkan kalau kamu bisa bertemu, jatuh cinta dan diikat pernikahan dengan orang yang tak main-main dengan perasaan. Selamanya memilih bertahan tanpa ketentuan. Disampingmu dengan setia selalu cinta tanpa syarat apa-apa. Kalau begitu biarkan Tuhan mengambil waktumu lebih panjang dari yang kamu inginkan. Agar bisa dengan matang cintamu dipersiapkan. 
Jadi bersabar sajalah. Karena memang pada hakekatnya jalan Tuhan tak dapat dengan mudah diselami begitu saja oleh setiap hati. Yang pasti semua yang terukir dalam tanganNya, tak pernah berakhir tanpa keindahan. Dia setia dan tak akan meninggalkan. Kamu dan jodohmu, Dia punya aturan sendiri untuk mempertemukan. Jadi jangan bimbang. Karena Dia tak pernah ingkar janji maka harusnya tak ada alasan untukmu berhenti mempercayai. Entah kapan pernikahanmu datang ingat saja, bahwa Tuhan selalu punya waktunya sendiri. Tak pernah terlalu cepat apalagi terlambat. Jadi tetaplah bersabar.
from hipwee by Rumondang Kristiani Elika Manurung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar